Friday, May 3, 2013

Bak Mandi Dibalas Mesin Cuci

Bak Mandi Dibalas Mesin Cuci
M. Syukron Maksum*



Sudah sejak lama ibu mertua saya mengeluhkan punggungnya yang sering sakit. Bagaimana tidak, usia kian bertambah tua, dan kesibukan harian mengurus rumah terus berjalan. Apalagi ibu mertua saya tipe wanita yang sangat menjaga kebersihan, tak sudi melihat sedikitpun kotoran di rumah. Jadilah kesehariannya membersihkan rumah, mencuci baju ayah dan adik-adik saya, menyapu halaman, dan seabrek aktifitas rumah tangga yang tak pernah usai dikerjakan. Hingga suatu ketika, ibu ingin sekali membeli mesin cuci, agar bisa meringanka pekerjaannya setiap pagi, mencuci pakaian orang serumah. Seingat saya sudah sejak tahun lalu keinginan itu terbersit, namun hingga tahun ini belum juga terwujud.
Hari itu, dalam perjalanan pulang dari mengurus keperluan istri yang baru melahirkan, ingin sekali saya mewujudkan impian ibu itu. Entah kenapa, dorongan itu begitu kuat menghinggapi pikiran saya. Padahal ketika itu saya hanya punya sedikit uang, itupun untuk persiapan biaya persalinan istri yang ketika itu masih di rumah sakit sehabis melahirkan. Tapi karena dorongan itu begitu kuat, bismillah, saya belikan uang sedikit di tangan itu untuk membeli mesin cuci, seketika itu juga, tanpa di ketahui siapapun, termasuk istri saya.
Bukan kepalang bahagianya ibu ketika saya pulang dengan membawa mesin cuci idamannya. Saya juga ikut bahagia, dan kepuasan batin mewujudkan impian ibu itu tak terlukiskan dan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Namun yang lebih membuat saya terkejut, ternyata sebelum saya membelikan barang impiannya itu, ibu baru saja membelikan peralatan mandi untuk bayi kami, di mana saat itu belum terpikir bagi saya untuk membelinya, karena masih sibuk mengurus persalinan di rumah sakit. Apanya yang aneh? Karena nilai barang yang ibu belikan untuk bayi kami jumlahnya  sepersepuluh dari nilai barang yang saya belikan. Intinya, sedekah dari ibu saya mendapat balasan kontan sepuluh kali lipat. Subhanallah.
Jangan ditanyakan lagi berkah yang saya dapatkan dari melakukan hal di atas, karena kemudian semua kebutuhan dan biaya untuk rumah sakit, aqiqah dan keperluan-keperluan lainnya tercukupi begitu saja, dengan izin Allah, dengan cara yang tak disangka-sangka.
Inilah barangkali yang disebut dengan matematika sedekah. Ya, dalam perhitungan balasan sedekah, satu di balas sepuluh. Sehingga, dalam matematika sedekah, 10-1=19. Lho, kok bisa? Ya, ini adalah matematika sederhana yang diambil dari Qs. Al-An’am ayat 160 ketika Allah menjanjikan balasan 10 kali lipat bagi mereka yang mau berbuat baik. “Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali Lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-An’am: 160 )
Jadi, ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di antara yang sepuluh itu, maka hasil akhirnya bukan 9, melainkan 19. Sebab yang satu yang kita keluarkan dikembalikan Allah sepuluh kali lipat, lalu ditambahkan dengan 9 yang tersisa, maka jadilah 19. Hasil akhir atau jumlah akhir bagi mereka yang mau bersedekah tentu akan lebih banyak lagi, tergantung kehendak Allah. Sebab Allah juga menjanjikan balasan berkali-kali lipat lebih dari sekadar sepuluh kali Lipat. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 261, Allah bahkan menjanjikan 700 kali lipat. “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (karunia Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah: 261).
Begitu memang rumusnya sedekah. Banyak orang yang sudah membuktikannya. Beberapa kali juga saya mengalaminya. Pernah suatu pagi saya memberi ibu beberapa lembar uang, begitu siang ada yang memberi saya uang sepuluh kali lipatnya. Pernah pula suatu pagi saya nyangoni saudara yang hendak pulang ke rumahnya, dan sorenya ada seseorang yang memberi uang dua kali lipatnya. Semuanya tanpa disangka-sangka. Saya yakin ini pemberian Allah yang patut disyukuri.
Maka, mari membeli hajat kita dengan sedekah. Bersedekahlah segera dan berdoalah kepada Allah mudah-mudahan hidup kita dimudahkan, diberi kesehatan, kelapangan rezeki, mudah pergi haji dan umrah, dan bahagia di dunia dan akhirat. Amin.
Wallahu a’lam.

*Wakil Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Al-Ishlah Manunggal Makmur Kuala Jambi, Penulis 40-an buku, Penyuluh Agama Kec Kuala Jambi. Facebook: Muhammad Syukron Maksum, twitter: @syukronms.

Tips Menulis Blog

ada sebuah tips untuk teman-teman dalam mengawali menulis
pertama ...
ambil laptop kalian dan sekarang juga menulis apa saja yang kau ketahui ....  SEKARANG